Hanya kau yang enggan aku fikirkan ketikamalam melahap kebisingan yang gersang,
berganti dengan senyap yang mendekap erat-erattapi aku hanya peduli dengan bulan yang
mencoba untuk berkata. sinarnya mengamuk di kegelapan yang tak bersahabat.lalu
aku biarkan kata-kata itu menguap bersama bayang-bayang mu yang yang
melapuk,meninggalkan bingkai hidup yang kian tertutuphanya kau yang enggan aku fikirkankarena aku memang tak mau terluka,dengan
duri yang tak bisa ku jinakkandengan hati yang tak bisa kuabaikan, dengan
pesonamu yang tak bisa membuatku ingkarkadang aku tak tau akan keenggananku untuk
tak memikirkanmumalam pun menghujat!mengumpat!menertawakanku
yang hanya bisa membiarkan anganku melumpuh tanpa bisa ku cari penawar yang
ampuh.Aku terlalu angkuh mengakui jikalau aku tak lebih dari sehelai benang yang
rapuhBulan mencoba lagi untuk berkata,tapi tak
kunjung mengeluarkan bahasaaku menunggu tapi dia tetap tak mau
berucap.Aku tetap menunggu sampai aku tak bisa lagi bertahan, ucapan bulan sudah
serupa malam,dia menghiasiku dengan sejuta luka tentangmuluka yang menganga seiring lengkapnya
rinduku akan keinginan untuk kembali memikirkanmuentah sudah berpa lama hati ini terkekang
rindu,kerinduan untuk berani memikirkanmu kembaliAkh!! bayangmu hanya tinggal kenangan lapuk
yang bertumpuk tapi kurasa terlalu berharga untuk ku bunuh dari lubuk,tak
perduli malam dan bulan mengumpat tapi lukaku hanya tentangmu bukan karena aku
membiarkan asaku melumpuhtetapi karena sesungguhnya lukaku hanyalah
kamu
Selasa, 29 Januari 2008
KAU DAN LUKAKU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar