Selasa, 29 Januari 2008

KAU DAN LUKAKU

Hanya kau yang enggan aku fikirkan ketika
malam melahap kebisingan yang gersang,
berganti dengan senyap yang mendekap erat-erat
tapi aku hanya peduli dengan bulan yang
mencoba untuk berkata. sinarnya mengamuk di kegelapan yang tak bersahabat.lalu
aku biarkan kata-kata itu menguap bersama bayang-bayang mu yang yang
melapuk,meninggalkan bingkai hidup yang kian tertutup
hanya kau yang enggan aku fikirkan
karena aku memang tak mau terluka,dengan
duri yang tak bisa ku jinakkan
dengan hati yang tak bisa kuabaikan, dengan
pesonamu yang tak bisa membuatku ingkar
kadang aku tak tau akan keenggananku untuk
tak memikirkanmu
malam pun menghujat!mengumpat!menertawakanku
yang hanya bisa membiarkan anganku melumpuh tanpa bisa ku cari penawar yang
ampuh.Aku terlalu angkuh mengakui jikalau aku tak lebih dari sehelai benang yang
rapuh
Bulan mencoba lagi untuk berkata,tapi tak
kunjung mengeluarkan bahasa
aku menunggu tapi dia tetap tak mau
berucap.Aku tetap menunggu sampai aku tak bisa lagi bertahan, ucapan bulan sudah
serupa malam,dia menghiasiku dengan sejuta luka tentangmu
luka yang menganga seiring lengkapnya
rinduku akan keinginan untuk kembali memikirkanmu
entah sudah berpa lama hati ini terkekang
rindu,kerinduan untuk berani memikirkanmu kembali
Akh!! bayangmu hanya tinggal kenangan lapuk
yang bertumpuk tapi kurasa terlalu berharga untuk ku bunuh dari lubuk,tak
perduli malam dan bulan mengumpat tapi lukaku hanya tentangmu bukan karena aku
membiarkan asaku melumpuh
tetapi karena sesungguhnya lukaku hanyalah
kamu

Tidak ada komentar: