Senin, 10 Maret 2008

kehadiranmu

kekeringan menjelma dalam tangisku
menyanjung daun-daun yang gugur
terampas getir
dengan pucuk-pucuk cemara yang kaku
mengingatkan luka yang tertawar rindu
redam yang reda ketika ku sebut namamu
meski untaian aksara tak bisa mewakili hati tuk bicara
untuk ucapkan siksa yang indah
seperti
selaksa rindu yang tak bisa meluluh
tanpa hadirmu

die_love

Lara bergelanyut di bawah mataku
bimbang merasuk membusuk
sesali harap yang remuk
hanya untuk menangis pun aku tak sanggup

arus mengambangkanku dalam cinta yang mati
hanya ada sepotong duri yang harus kunikmati

tak ada cahaya
aku terkukung
termakan buaian maut
yang menekan hatiku
untuk bersujud

Sajak Hampa

tak ada lagi celoteh tentangmu
dalam lembar sajakku


yang kini
hanya bisa mengumbar tanya
akan lara yang terukir

dalam kata-kata sang pujangga
dalam syair-syair yang hampa
di kala purnama
bergulir kembali

dalam peluk malam
yang mencekam
diam